Sholat adalah salah satu ibadah yang paling utama dalam islam, ibadah yang pertama akan dihisab. Ibadah yang merupakan zikir yang paling besar dan keperluan umat Islam terhadap Ilahi. Istirahat ternikmat dalam hidup.
Kewajiban yang satu ini sangat penting bagi manusia. Karena dengannya kita senantiasa mengingat Nya dan berdoa kepada Nya. Kita telah mengetahui hikmah dan manfaat yang banyak sekali dari gerakan sholat untuk kesehatan tubuh manusia. Kali ini kita akan coba membicarakan tentang manfaat sholat untuk ibu hamil dan mengapa wanita haid tidak boleh atau diharamkan bersholat dan berpuasa? Ini dia jawaban menurut sisi medis.
Sejumlah kajian medis moden membuktikan bahwa gerakan badan seperti sholat banyak memberikan manfaat bagi ibu hamil. Namun begitu gerakan seperti ini berbahaya bagi wanita haid. Mengapa?
Ketika wanita sholat dalam gerakan sujud dan rukuk, akan meningkatkan peredaran darah ke rahim karena keperluan sel-sel rahim dan ovarium seperti sel-sel limpa yang membutuhkan banyak darah.
Begitu juga apabila seorang ibu mengandung, rahim memerlukan darah yang cukup agar janin mendapatkan gizi dan untuk membersihkan pencemaran. Jika seorang ibu mengandung melakukan sholat, aktivitasnya ini akan membantunya membawa darah yang cukup ke janin.
Sementara wanita yang haid, jika menunaikan sholat, akan menyebabkan banyak darah mengalir ke rahimnya. Akibatnya akan terjadi kehilangan darah bersih/darah baik karena keluar bersama darah haid.
Selama haid, diperkirakan wanita akan kehilangan darah sebanyak 34 mililiter. Jika wanita haid menunaikan sholat, zat imunitas (ketahanan tubuh) di tubuhnya akan hancur. Sebab sel darah putih yang memainkan peranan sebagai imun akan hilang dibawa bersama darah haid.
Mengalirnya darah akan meningkatkan kemungkinan menularnya penyakit. Namun Allah SWT menjaga wanita haid dari penularan penyakit dengan menumpukan sel darah putih di rahim selama haid agar dapat menjaga tubuh dan melawan berbagai penyakit.
Jika seorang wanita sholat ketika haid, maka dia akan kehilangan darah dalam jumlah banyak. Ini berarti akan kehilangan sel darah putih. Jika ini berlaku maka seluruh organ tubuhnya seperti limpa dan otak akan diserang penyakit.
Mungkin inilah hikmah besar dibalik larangan syariat agar wanita haid tidak melaksanakan sholat hingga dia dalam keadaan suci. Al-Quran dengan sangat cermat menyebutkan,
"Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Darah haid itu adalah suatu kotoran." Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. "(Al-Baqarah: 222).
Disamping itu, gerak fisik ketika sujud dan rukuk semakin menambah aliran darah ke rahim Lebih dari itu, jika wanita haid sholat maka akan menyebabkan kekurangan zat besi dari tubuh.
Begitu juga dengan larangan berpuasa ketika haid. Para medis menyarankan agar ketika dalam keadaan haid, wanita banyak istirahat dan mengambil makanan yang berkhasiat. Ini selaras dengan larangan untuk berpuasa, karena menurut medis, darah, magnesium dan zat besi dalam tubuh yang berharga tidak terbuang begitu saja.
Dari Abu Said Al-Hudri, Rasulullah SAW bersabda: "... Bukankah jika (seorang wanita) haid ia tidak sholat dan tidak puasa?" (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda, "Kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak mengqadha sholat."
Betapa banyak tanda-tanda yang Allah SWT berikan kepada umat manusia supaya berfikir. Allah SWT yang begitu penyayang terhadap manusia, sehingga segala hal yang Dia perintahkan dan larangan Nya pasti ada hikmah dibalik itu. Maka apa yang kita tunggu lagi dan pertimbangkan lah untuk segera mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh-Nya. Wallahu a'lam.
betapa islam sangat menyayangi wanita :)
BalasHapusnice post,sangat bermanfaat ilmunya :)
BalasHapusnice post.. :)
BalasHapus